- ? (Babalan, Wedung, Demak)[1]
- Ny. Khodijah (Singapura)[2]
- Ny. Suwaidah (Jambu, Mlonggo, Jepara)[3]
- Ny. Badriyyah (Purwogondo, Kalinyamatan, Jepara)[4]
- Ny. Husriah (Purwogondo, Kalinyamatan, Jepara)[5]
- Ny. Ngarsinah (Buko, Wedung, Demak)[6]
- Ny. Sartipah (Jetak, Wedung, Demak)[7]
- Ny. Siti Fathimah (Demeling, Jepara)[8]
[1] Berakhir
cerai dan tidak melanjutkan keturunan.
[2] Sampai
meninggal dunia menjadi istri beliau dan melanjutkan keturunan.
[3]
Merupakan istri madu saat masih bersama Ny. Khodijah. Meninggal dunia ketika
proses persalinan putranya—putranya pun ikut meninggal—.
[4] Seorang
janda dari Kiai Thohir—yakni paman Simbah Choliel Idries—, yang dinikahi
setelah Ny. Suwaidah dan Ny. Khodijah meninggal. Melanjutkan keturunan dan
menjadi istri beliau sampai meninggal dunia.
[5] Menjadi
istri beliau setelah meninggalnya Ny. Badriyyah dan berakhir pada perceraian.
[6] Dinikahi
setelah bercerai dengan Ny. Husriah, menjadi istri sampai akhir hayatnya serta
tak memberikan keturunan.
[7] Dinikahi
karena beliau melihat kondisi ekonomi Ny. Sartipah yang tergolong tidak mampu,
serta status perawan tapi tua. Menjadi istri poligami bersama Ny. Ngarsinah.
[8] Menikah
dengan Ny. Siti Fathimah ketika masih memiliki istri Ny. Ngarsinah. Sementara
Ny. Sartipah sudah diceraikan—lantaran ketidakcocokan anak-anaknya dalam
berinteraksi serta komunikasi—. Ny. Siti Fathimah menjadi saksi kepulangan
Simbah Choliel Idris dan menjadi istri terakhir dari Beliau.
Ny. Siti Fathimah merupakan istri yang musababnya bermula
ketika Simbah Choliel berdakwah di desa Demeling(Jepara). Tatkala Ny. Ngarsinah
masih hidup, Ny. Siti Fathimah bertempat tinggal di Demeling(Jepara). Baru
pindah di desa Jetak(Wedung, Demak) ketika Ny. Ngarsinah meninggal dunia.
0 tanggapan:
Post a Comment