- Ruqoyyah[1]
- Thoyyib (Babalan, Wedung, Demak)[2]
- Hilaluddin (Purwogondo, Kalinyamatan, Jepara)[3]
- Masyhadi[4]
- Basyir Muhsin (Jetak,Wedung, Demak)[5]
- Ali Rodli (Jetak, Wedung, Demak)[6]
- Silmun (Menco, Berahanwetan, Wedung, Demak)[7]
- Abdullah Faqih (Malang)[8]
- Hasan
- Husein[9]
- Hulaiyyah (Babalan, Wedung, Demak)[10]
- Fathinun (Jetak, Wedung, Demak)[11]
- Aminah[12]
- Farhanah (Tedunan, Kedung, Jepara)[13]
- Durriyah (Tedunan, Kedung, Jepara)[14]
- Idris Muqthi[15]
- Abdullah Waidl[16]
- Waidloh[17]
- Abdul Haq (Jetak, Wedung, Demak)[18]
- Awwabin (Pecangaan, Jepara)[19]
- Ali Hafidz (Jetak, Wedung, Demak)[20]
- Muayyad (Lamongan)[21]
- Abdullah Tha’ib (Jetak, Wedung, Demak)[22]
[1]
Meninggal saat lahir dalam prosesi menunaikan ibadah haji.
[2] Memiliki
dua istri, yakni Ny. Husnah dan Ny.
Maryam. Dari kedua istrinya hanya melanjutkan sebanyak empat keturunan.
[3] Istrinya
bernama Ny. Ma’rufah, merupakan adik dari Ny. Badriyyah. Melanjutkan sepuluh
keturunan.
[4] Wafat saat masih muda usianya.
[5] Memiliki nama kecil Salim. Beristri dua dan
melanjutkan keturunan sebanyak delapan putra-putri. Istrinya yakni, Ny.Inamah
dan Ny. Sri Maiyah.
[6]
Merupakan kepala desa Jetak sebelum kepala desa H. Jamal Sulaiman. Istrinya
bernama Ny. Zubaedah.
[7] Adalah
putri simbah Choliel Idries yang paling banyak memiliki suami, tetapi tidak
poliandri, sebanyak empat. Diantara suaminya yakni Nurhadi, Suparmono, Abu
Muslim dan Slamet.
[8] Hanya
menurunkan dua keturunan.
[9] Hasan
dan Husein merupakan anak kembar yang meninggal saat masih usia anak-anak.
Hasan yang diasuh oleh sendiri di rumah sementara Husein diasuh mbah Syahid—saat
masih menetap di Mutihkulon,Wedung, Demak—. Husein meninggalterlebih dahulu,
kemudian baru Hasan.
[10] Hulaiyyah merupakan nama kecil sebelum menunaikan ibadah haji. Setelah melakukan prosesi ibadah haji namanya berganti menjadi Ny. Halimah. Bersuami Mbah Asyrofi dan memiliki keturunan sebanyak sepuluh.
[11] Memiliki keturunan sebanyak sembilan dari suami bernama Ahmad Sa’id.
[12] Meninggal dunia saat proses kelahirannya.
[13] Suaminya bernama Muhtadi dan melanjutkan sebanyak lima keturunan.
[14] Dari pernikahan dengan Irham(sebab hanya menikah sekali) menurunkan enam putra-putri.
[15] Meninggal dunia saat proses dilahirkannya.
[16] idem
[17] idem
[18] Generasi pengasuh ketiga pesantren dan toriqoh peninggalan Simbah Choliel dari keturunan garis pertama Simbah Choliel Idries. Menikah sebanyak tiga kali yakni dengan Ny. Zaenab, Ny. Masruroh dan Ny. Sehah dan meneruskan keturunan sebanyak sembilan.
[19] Menikah dengan Nur Khotijah dan memiliki tiga keturunan
[20] Menjadi Kepala Madrasah Ibtidaiyyah Darussalam 02 Jetak, Wedung, Demak. Beristri Uswatun Hasanah; yang melanjutkan tiga keturunan darinya.
[21] Dari istri Ny. Husniyyah melanjutkan tiga keturunan—sebelum akhirnya meninggal dan diteruskan oleh Ny. Masfufah—. Sementara dari Ny. Masfufah memiliki dua keturunan.
[22] Anak terakhir dari istri terakhir Simbah Choliel Idries yang beristri Badriyyah melanjutkan keturunan sebanyak empat.
[16] idem
[17] idem
[18] Generasi pengasuh ketiga pesantren dan toriqoh peninggalan Simbah Choliel dari keturunan garis pertama Simbah Choliel Idries. Menikah sebanyak tiga kali yakni dengan Ny. Zaenab, Ny. Masruroh dan Ny. Sehah dan meneruskan keturunan sebanyak sembilan.
[19] Menikah dengan Nur Khotijah dan memiliki tiga keturunan
[20] Menjadi Kepala Madrasah Ibtidaiyyah Darussalam 02 Jetak, Wedung, Demak. Beristri Uswatun Hasanah; yang melanjutkan tiga keturunan darinya.
[21] Dari istri Ny. Husniyyah melanjutkan tiga keturunan—sebelum akhirnya meninggal dan diteruskan oleh Ny. Masfufah—. Sementara dari Ny. Masfufah memiliki dua keturunan.
[22] Anak terakhir dari istri terakhir Simbah Choliel Idries yang beristri Badriyyah melanjutkan keturunan sebanyak empat.
0 tanggapan:
Post a Comment